Apakah kamu mendapati diri kamu bereaksi berlebihan terhadap sedikit rasa kesal? Pacar kamu lupa mengambil sesuatu yang sudah kamu titip dalam perjalanan pulang, dan itu membuat kamu tidak senang sepanjang malam. You snapped at your friend ketika dia menumpahkan minum saat sedang duduk-duduk mengobrol di kasurmu, or you find yourself getting irritated ketika bos kamu meminta kamu melakukan pekerjaan yang sebenarnya emang kerjaan kamu. Jika demikian, mungkin ada beberapa alasan kenapa kamu mudah kesal.
- Kamu telah menekan kemarahan.
Kemarahan terkadang bisa hidup di dalam diri kamu selama bertahun-tahun. Orang tua kamu menyakiti kamu dengan kata-kata kasar atau hukuman berat. Maybe you were bullied in your teenage years. Bos kamu memperlakukan kamu dengan tidak adil. Kamu telah menahan semua rasa sakit ini di dalam, dan sekarang kemarahan kamu yang tersimpan muncul dalam perilaku kamu.
- Harapan kamu tidak terpenuhi.
Expectations are complicated. Kita seharusnya memilikinya, tetapi kadang-kadang itu bisa tidak realistis atau tidak masuk akal di waktu atau tempat kita berada. Ada yang bilang bahwa jarak antara realitas kita dan harapan kita menyebabkan internal conflict, dan konflik itu sering kali mengekspresikan dirinya dalam perilaku kita terhadap dan kepada orang lain.
- Kamu tidak merasa dicintai atau dihargai.
We’re wired for connections. Baik dari hubungan intim, keluarga, atau komunitas, when we feel loved, appreciated, and valued, the world is a better place. Ketika tangki kasih sayang kita rendah, kita kadang-kadang bisa bersikap defensif, mudah kesal, dan memasang tembok untuk “melindungi” diri kita dari perasaan terluka. Ketika kita merasa kita tidak dihargai, kita dapat dengan mudah jatuh ke dalam kebencian atau sinisme yang terasa seperti jengkel.
- Tingkat stres kamu pada kapasitas.
Di bawah tekanan, orang mudah kesal dan dapat mengatakan dan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan — terkadang bahkan hal-hal yang mereka sesali. It’s not because they dont have a filter or because they dont care, tetapi, mereka telah mencapai kapasitas yang tidak sehat (batas emosional) karena stres. Energi yang dibutuhkan untuk “menjinakkan” emosi mereka, dan tidak bereaksi terhadap hal-hal yang dapat membuat frustrasi atau mengecewakan mereka, sangat rendah.
Jika kamu merasa kesal dengan hal-hal seharusnya gak punya pengaruh sebesar itu bagi mood kamu, pertimbangkan untuk menulis di jurnal atau berbicara dengan teman/therapist kamu tentang masalah yang mungkin memperburuk kekesalan kamu. Ini dapat membantu mencari pola permukaan dan mengatasi masalah ini sampai ke akarnya. Tidak ada yang ingin hidup dalam keadaan frustasi yang abadi. Mengidentifikasi dari mana rasa kekesalan ini berasal dapat membantu mengurangi gesekan yang tidak perlu dan memungkinkan kamu menikmati hari-hari kamu tanpa rasa bete.
“Tarot reading is an attempt to understand ourselves better and discover how we might live better in the future”
Tunggu apa lagi? Yuk Narot!
Instagram: @mayanov_
Pricelist & Services
0 Comments